20110817

BIBLICAL TRIP TO HOLY LAND (Part 2 – Yordania, Mount Nebo)

Holy Land Juni-Juli 2011

Tiba di Queen Alia International Airport, kami telah dijemput oleh tour guide lokal dari Yordania.  Syukurlah, kami tidak perlu capek-capek mengangkat bagasi kami karena sudah ada porter yg disewa oleh agen perjalanan.  Setelah semua bagasi terkumpul, kami tinggal mengecek apakah bagasi sudah ada, untuk kemudian diangkut oleh porter ke dalam bus.

Dari Bandara kami langsung menuju ke Gunung Nebo.   Sekitar 10 km dari Nebo terdapat kota kecil Madaba, yang dibangun oleh Raja Herodes Agung (Romawi) yang setelah kematiannya beralih ke tangan Raja Herodes Antipas (4-39 SM).  Madaba terkenal sebagai pusat kesenian mozaik di Jordan, oleh sebab itu kota ini dikenal sebagai kota mozaik.  Di kota ini terdapat sebuah gereja Yunani Orthodok yang bernama gereja St. George. Di dalam gereja yang dibangun pada tahun 1896 di atas bekas gereja pertama ini terdapat lukisan mozaik di lantai gereja yang melukiskan peta holyland (Mesir, Israel dan Jordan) termasuk kota Jerusalem yang dilukiskan secara detail. Lukisan mozaik itu dibuat antara abad ke 6 masehi. Ukuran dari lukisan mozaik itu semula berukuran 15,6 m x 6 m tetapi hanya seperempat saja yang tersisa dan dapat dilihat.  Total potongan batu untuk  lukisan mozaik ini diperkirakan berjumlah 2 juta potong batu.

Gunung Nebo berada di sisi Timur dari sungai Jordan dan berjarak kurang lebih 25 km sebelah Barat Daya dari Amman. Gunung ini diyakini sejak abad ke 4 SM sebagai tempat terakhir kali bagi Nabi Musa untuk melihat Tanah Perjanjian sebelum dia wafat.   Tepat di atas gunung Nebo terdapat Gereja Bizantium yang dibangun pada abad ke 4 masehi yang di dalamnya terdapat banyak lukisan mozaik yang indah. Saat ini gereja tersebut sedang direnovasi.  Tepat di depan gereja terdapat sebuah monumen yang berbentuk seperti tongkat yang dililit oleh ular tembaga sebagai lambang dari tongkat Nabi Musa.

Tidak jauh dari puncak gunung Nebo di salah satu sisi lerengnya terdapat sebuah mata air yang diyakini sebagai mata air Musa.   Dari gunung Nebo kita dapat melihat pemandangan Tanah Perjanjian dari kejauhan termasuk dengan Laut Mati berikut beberapa kota di Tanah Perjanjian seperti Jericho, sebagian dari Lembah Sungai Jordan, Ramalah bahkan Jerusalem.

Menurut Kitab Ulangan, Gunung Nebo merupakan tempat dimana Nabi Musa hanya dapat memandang ke arah Tanah Perjanjian karena Tuhan tidak mengizinkannya untuk masuk ke sana hingga akhirnya nabi Musa wafat diatas gunung tersebut.  "Naiklah ke atas pegunungan Abarim, ke atas gunung Nebo, yang di tanah Moab, di tentangan Yerikho, dan pandanglah tanah Kanaan yang Kuberikan kepada orang Israel menjadi miliknya, kemudian engkau akan mati di atas gunung yang akan kaunaiki itu, supaya engkau dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, kakakmu, sudah meninggal di gunung Hor dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya oleh sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku di tengah-tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun Zin, dan oleh sebab kamu tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel. Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel." (Ulangan 32 : 49-52)

Ditempat ini tidak lupa kami berdoa dan bernyanyi memuji kebesaran Tuhan.   
Kami memuji kebesaran-Mu...Sungguh besar, Kau Allahku...


Oya, pada tanggal 19 Maret tahun 2000 Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke tempat ini dalam rangkaian peziarahannya ke Tanah Perjanjian.  Beliau menanam pohon zaitun di samping Gereja Bizantium sebagai simbol perdamaian.

Dari Gunung Nebo, kami berkunjung ke Toko Souvenir / Mosaic Workshop untuk berbelanja barang2 khas daerah tersebut antara lain dompet, gantungan kunci, tempelan kulkas dan terutama yang lebih terkenal adalah hiasan dinding bergambar “pohon kehidupan” yang terbuat dari batu mozaik berwarna-warni.

Setelah itu makan siang di Assa Mosa Restaurant yang menyajikan makanan khas Yordania.  Makanan yang disajikan sebenarnya cukup bagus dan kelihatan enak, tapi sayang lidah kami yg belum terbiasa dengan masakan Timur Tengah benar2 tidak bisa menerima rasa makanan tersebut karena aroma rempah2 yang terasa aneh…. Bahkan nasi putih saja dikasih minyak zaitun dan rempah2… menurut saya terasa aneh sekali.. hehe..  Akhirnya saya cuma makan roti khas setempat, lumayan kenyang karena rotinya padat.

Bersambung ………………

Bagian 3 : Menuju perbatasan Allenby melewati Imigrasi Israel  dan menuju Tiberias.

Foto Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke tempat ini pada tanggal 19 Maret 2000 dalam rangkaian peziarahannya ke Tanah Perjanjian, masih dipajang hingga saat ini.





 Tanah Perjanjian dilihat dari atas Gunung Nebo. Tampak daerah yang hijau dan subur yang diibaratkan sebagai negeri yang berlimpah susu dan madu yang dijanjikan Allah kepada Bangsa Israel.
Batu penunjuk arah ke tanah perjanjian dilihat dari Gunung Nebo. Yang terdekat adalah Qumran, tempat ditemukannya gulungan Kitab Suci dan Jericho, kota tua tempat Zacheus si pemungut cukai memanjat pohon untuk melihat Yesus.
Simbol tiang salib besar dari perunggu (yang dibuat oleh seniman Italia bernama Giovanni Fantoni). Simbol ini menandakan tiang dililit ular tembaga yang dibuat oleh Musa (bdk. Bilangan 21:4-9) serta juga sebagai simbol salib Yesus sebagai anak manusia yang harus ditinggikan : “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:14)






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar